Lokasi Bangunan Kantor Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Mimika (Foto:lia/tambelopapua.com)
TIMIKA| Tokoh Masyarakat(LEMASKO)Lembaga Masyarakat Adat Suku Kamoro, angkat bicara terkait persoalan diakonia guru pada dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Mimika beberapa beberapa waktu lalu.10/6/2024
Yakni Marianus Maknaipeku menila kasus Diakonia guru pada Dinas pendidikan sangatlah merusak citra pendidikan di kabupaten ini.
Dinas pendidikan mengelola anggaran begitu besar, sebagai pengguna APBD namun tidak berdampak besar terhadap pendidikan dan sangat merugikan potensi pendidikan anak di Mimika.
Bupati Mimika Johannes Rettob di harapkan segera bentuk tim investigasi guna melakukan audit dengan mengundang pihak ketiga untuk memeriksa dinas pendidikan melibatkan semua komponen seperti KPK RI dalam kasus diakonia terhadap guru-guru oleh beberapa oknum di dinas pendidikan.
“Nilai penggunaan anggaran pada dinas pendidikan sangat besar sama seperti APBD kabupaten kaimana namun faktanya pendidikan anak di Timika hingga pedalaman gunung dan pantai banyak tertinggal”.
Marianus mengatakan pemkab Mimika tidak perlu mengunakan BPK Yang ada di Kabupaten atau Provinsi, namun meminta Pihak KPK RI dari jakarta langsung terjun sendiri memeriksa dugaan pada dinas pendidikan.
Dirinya juga Prihatin terhadap regenarasi pendidikan anak di Timika yang melalukan demostrasi pada kantor YPMAK.
Freeport sudah berikan dana ke ypmak kami menilai oknum yang punya kepentingan jangan menganggu pelayanan terhadap Pendidikan dan pelayanan kesehatan di RSMM. Kami ingatkan ini masa transisi kepemimpinan direktur ypmak tidak boleh ada kepentingan politik.
“Kami ingatkan ke freeport dan ypmak tidak boleh batasi pendidikan terhadap anak anak yang ingin sekolah”
Ypmak perlu kolaborasi dengan pemkab Mimika untuk menjamin pendidikan terhadap anak anak kamoro dan amugme harus menjadi tuan di negeri sendiri.
“Pemda Mimika juga harus tau diri, oknum pimpinan OPD banyak ambil gelar doktor dan sarjana tapi pendidikan anak Mimika mereka terlantarkan”ungkap marianus
Marianus maknaipeku mendapati keluhan dari beberapa guru pengajar di pesisir Mimika, yang ada di kampung wakia dan kampung pulau karaka tidak mempunyai rumah layak huni dan bangunan sekolah untuk mengajar anak anak.
“Di kampung wakia proses belajar mengajar mengunakan bangunan gereja yang hanya beralas terpal sedangkan di pulau karaka itu tidak ada perumahan layak huni bagi guru-guru”.
Menurutnya anak anak usia sekolah di kawasan pomako banyak yang tidak bisa membaca ini mengambarkan pendidikan di Timika sangat buruk.
Kami tokoh masyarakat meminta kapolda Papua dan Kejati Papua segera memeriksa dinas pendidikan tegasnya.(rayar)