Para Siswa/Siswi Yang Lolos Afirmasi Pendidikan Siang Tadi Mengikuti Pembekalan(Foto: Junio)
TIMIKA| Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah LakukanPembukaan pembekalan peserta afirmasi pendidikan menengah Provinsi Papua Tengah Tahun 2024 yang di gelar siang tadi.(04/07/2024)
Untuk seluruh ADEM yang ikut khususnya di Papua ada 500 peserta, dari Papua Tengah ada 98 peserta dan pada hari ini yang hadir mengikuti, di ballroom hotel di Tmika.
sambutan yang di wakili oleh Piet Hendrik Nawipa Spd Kabid Pendidikan Khusus dan Pendidikan Akademik Komunitas Provinsi Papua Tengah, mengatakan Perubahan di dunia ini saja bisa terjadi apa bila pendidikan itu sudah bagus di negara mana pun atau di dunia mana pun semuanya pendidikan karena tanpa pendidikan semuanya tak mungkin.
Pemerintah Provinsi Papua Tengah menyadari akan hal itu walaupun kita ini baru 2 tahun kemarin sama tahun ini oleh karena itu, kami telah siapakan (RAKON) rapat koordinasi untuk semua kepala-kepala dinas untuk merencanakan arah pembangunan pendidikan untuk Papua tengah ini.
Sementara ini kita belum punya dasar untuk itu kita harus buat rencana sesuai kondisi karakteristik dan kelebihan-kelebihan yang ada di kabupaten masing-masing, nanti kita undang kepala dinas dan bupati-bupati untuk kita rumuskan semua itu.
Dan dalam hal ini kalu bukan tahun ini berarti tahun besok yang akan datang kita sudah uruskan itu agar terarah pendidikan di Papua Tengah, itu bisa jelas karena pendidikan kita bisa bangun itu tidak bisa ikut negara luar itu tidak mungkin selama kita meniru pasti tidak akan bisa.
Kita harus buat formula yang baru khususnya untuk kita di Papua Tengah. ini kalau yang lain maju dengan pengetahuan lebih duluh lalu mungkin ketrampilan aktifnya perilaku dengan segalanya,mungkin di Papua Tengah beda kita harus berubah dari watak duluh sikap perilaku karakter. yang belum berubah lalu bagaimana dengan ketrampilan dan kemampuan seseorang yang harus bisa melakukan hal itu atau kita masuk ke pengetahuan nanti kita rapatkan dalam (RAKON) ini
Belum kita ketahui wewenang sebenarnya ada di kabupaten bukan di provinsi kita di provinsi punya kewenangan cuma ada beberapa pertama ESLB papua tengah punya ada 3 mudahan dalam waktu dekat akan menjadi 4
1 di timika 2 di dogiyai 3 di nabire yang akan menjadi 2 kalou di kabupaten lain kepala dinas mau kasih masuk ajukan untuk mendirikan ESLB ke provinsi untuk ajukan yang penting ada sertifikat tanah dan siswa yang mau sekolah itu kita bisa di akomudir untuk bagi di kabupaten-kabupaten lain
Kemudian kewenangan kita yang berikut. adalah sekolah khusus sementara kita Perjuangkan kalau di papua sudah ada di beberapa tempat sekolah khusus kami Pemerintah sedang Perjuangkan itu.
Kemudian berikutnya, pendidikan menengah kegiatan ini adalah kegiatan kementerian dan itu sudah di musyawarahkan oleh pemerintah pusat untuk melakukan konfirmasi pendidikan untuk ADEM papua tengah ini.
Piet Hendrik Nawipa Spd Kabid Pendidikan Khusus dan Pendidikan Akademik Komunitas Provinsi Papua Tengah ini menjelaskan, bawah Papua Tengah dengan kuota jadi kita harus siapakan siswa dan selain siswa ini punya prestasi kita juga lihat dari siswa dan keluarganya yang memang sama sekali tidak mampu Dan siswa yang punya potensi tapi orang tua tidak mampu yang harus di prioritaskan.
Jadi kalou ada siswa yang orang tuanya mampu dan anaknya bagus itu di nomor kan 2 duluh ,itu jadi kita akan sampaikan ke semua kabupaten untuk lakukan hal seperti itu yang pertama.
Dan yang berikut ini di khususkan untuk Papua Tengah lebih di utamakan yang anak-anak asli papua nanti siswa dari provinsi lain itu kita akan Arahkan buat mereka sehingga lebih ke papua tengah yang hadir disini 98 peserta dari 8 kabupaten dan itu semua lengkap
Terdapat 8 kabupaten yaitu nabire, Mimika, paniai, intan Jaya, deyai, dogiyai, puncak, puncak Jaya, jadi kuota itu semua berbeda-beda semua tidak sama kita biasa lihat dari hasil kerja mereka.
“Siswa yang di berangkatkan ada 10 tapi saat tiba di sana ada laporan dari kepala sekolah mereka siswanya ada berbuat ulah atau bermalasan yah otomatis kabupaten ini kita akan mengurangi kuotanya”.
Jadi kalau siswa dari dari kabupaten lain namanya tidak muncul di ADEM berarti gagal, atau mengurangi dari kabupaten itu dan ada siswa yang dari kabupaten lain ada berprestasi dan karakternya mantap maka kita bisa menambahkan kuotanya
“Jadi kouta 1 kabupaten kalau masuk ADEM wajib ikut tes sebanyak 100 orang dan provinsi juga 100 orang jadi yang ikut tes untuk papua ada 900 orang yang memutuskan lulus dari rektor mereka sendiri”.tutupnya(junia)