Sejumlah Kontraktor Asli Papua Saat Berada Di Depan Kantor DLH Timika-Papua Tengah.(Foto:redaksi/tambelopapua.com)
TIMIKA| Wujud Kesal Sejumlah Orang Asli Papua Yang Merupakan Penyedia Kebersihan Median Jalan Kota Timika Tahun 2024, Siang Tadi Memblokade Dengan Menggembok Pintu Masuk Utama Kantor DLH Buntut Ketidakjelasan Perpanjangan Kontrak Pekerjaan.(10/1/2025)
Para pemilik kontraktor asli Papua tersebut juga membentangkan spanduk pada pagar depan kantor DLH dengan bertulisan “Kami Kontraktor OAP Penyedia Tahun 2024 Dinas Libgkungan Hidup Kabupaten Mimika Meminta Kepada: PJ Bupati Mimika,Bapak Assisten II,Kepala Dinas DLH”Segera Hadir Bertemu Kami”.
Salah satu kontraktor OAP Eduard Suruan kepada tambelopapua.com mengatakan pada tahun 2024 lalu, dengan anggaran yang tidak terlalu besar namun dirinya tetap melakukan pekerjaan sepanjang 3 Kilo Meter dari arah lampu merah hasanuddin hingga depan gereja katolik sp1.
Ditambahkannya masa Plt DLH Frans Kambu melibatkan semua kontraktor OAP,Hingga terjadi pertemu bersama PJ Bupati Mimika Valentinus Sumito yang mendatangi kantor DLH untuk bertemu para Kontraktor asli Papua.
“Pj Bupati datang bertemu kami dan melihat langsung kendala kami,sehingga dimana nilai kontrak kami di naikan dengan alasan media jalan kota timika terlihat bersih dan akan di perpanjang tahun 2025 mendatang”.ungkap Eduard
Eduard juga mengungkapkan tidak mengetahui jalas alasan DLH tidak memperpanjang kontrak pekerjaan itu,namun berkas profile yang di masukan malah di kembalikan oleh salah satu staff yang ada.
“Kita kaget kontrak pekerjaan sudah di bagi-bagi sejak 4 desember 2024 sedangkan kami tidak dilibatkan.dan kami cek profile perusahaan kami tidak di perpanjang dengan alasan sudah di bagi-bagi paket pekerjaan itu.
“Kami setuju apa yang disampaikan PJ Bupati Valentinus beberapa waktu lalu kalau cawe-cawe proyek penunjukan itu benar adanya,sehingga kami menduga kami jadi korban praktek cawe-cawe itu”ungkap eduard.
Pemerintah merupakan perpanjangan tangan dari Tuhan,seharusnya persoalan ini pihak DLH harus memanggil seluruh penyedia tahun 2024 dan menjelaskan mengapa tidak di perpanjang pekerjaan tersebut bukan main kucing-kucingan, tutup eduard.(rayar)