Direktur Utama PT Honay Ajkwa Lorentz Fenty Widyawati (baju putih paling kanan) Bersama Jajaran Management Melfi Dwi Andayani, Kepala Cabang PT Honay Ajkwa Lorents dan Hamdani, General Manager,PT Honay Ajkwa Lorents (Foto:rayar)
TIMIKA| Fenty Widyawati Direktur Utama PT Honay Ajkwa Lorentz kepada awak media usai kegiatan Groundbreaking Infrastruktur Capex Site siang tadi mengatakan. (18/01/2025)
Pengurusan izin dan kouta tailing PT Freeport Indonesia yang direncanakan akan di gunakan sebagai bahan baku semen dan keramik pengurusaanya adalah rana pihak BUMD yakni, PT Tambang Mineral Papua (TMP).
“Kami (PT HAL) hanya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Infrastruktur dan investasi, untuk urusan izin dan volume kouta tailing adalah rana BUMD (PT TMP)”, ungkapnya kepada awak media.
Ditambahkan Fenty, kehadiran PT HAL, tetap akan melibatkan masyarakat adat sekitar khusunya OAP dan pengusaha Papua yang ada di Timika-Papua Tengah.
Dirinya juga menyampaikan PT HAL, berharap kehadirian pabrik ini akan berdampak bagi penyerapan tenaga kerja lokal yang produktif bisa menjadi bagian dari operasional perusahaan.
“Kita sudah membuka lowongan kerja baik melalui online dan manual dari bulan desember 2024 hingga maret 2025”, ungkapnya.
Dengan luas wilayah 9 hektar direncakanan 8,5 hektar akan peruntukan guna pembangunan pabrik yang berjarak 800 meter dari akses jalan utama Trans Timika-Nabire.
“Untuk tahap awal penimbunan hingga pembangunan pabrik kita libatkan masyarakat lokal”.
Sebelumnya dikatakan ia,Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yakni PT Tambang Mineral Papua (TMP) dan PT Freeport Indonesia telah mempunya kontrak induk pada tahun 2022 silam, sehingga pihaknya (PT HAL) hanya menyiapkan tahap awal Pembangunan pabrik sedangkan urusan izin dan kouta tailing sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT TAMBANG MINERAL PAPUA. (rayar)