PYCH Timika: Wisata Arwana Menjadi Potensi Mengenal Alam Dan Budaya Suku Kamoro

Beberapa Pengunjung Menikmati Spot Sunset sore (Foto:tim/tambelopapua.com)

TIMIKA| Papua Youth Crative Hub (PYCH) merupakan gerakan anak muda  yang kreatif dan inovatif untuk pemberdayaan Papua, gedung resminya ada di Kota Jayapura dan telah di resmikan tahun lalu. Gerakan tersebut telah merambat sampai di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Ada banyak hal yang dilakukan oleh gerakan ini mulai dari membangkitkan UMKM sampai memperjuangkan terobosan anak-anak Papua dengan menemui Komisi C DPRD Mimika dan baru-baru saja gerakan ini mengangkat potensi Wisata Pantai Arwana yang terletak di Kampung Hiripau, Distrik Mimika Timur.Pada Minggu (9/6), Wisata Pantai Arwana telah dilaunching.

Ketika berwisata ke wisata Pantai Arwana, wisatawan akan disuguhkan dengan keindahan alam yang masih sangat asri dengan menggunakan perahu sambil menyusuri sungai.

Dan ketika matahari mulai terbenam, wisatawan dapat melihat cahaya senja yang sangat indah atau bisa disebut sunset. Selain itu, wisatawan dapat berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan juga melihat langsung budaya dari Suku Kamoro.

Acara ini dihadiri oleh Koordinator Daerah PYCH Mimika Firsa Lokobal, Danramil Mimika Timur Kapt Inf Hely Sukmajaya, Ketua KNPI Kabupaten Mimika Awen Magal, Ketua Klasis GPDP Timika, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Timika dr. Leonard Pardede, Tokoh Masyarakat sampai Tokoh Pemuda Kampung Hiripau.

Firsa Lokoba selaku Koordinator Daerah PYCH Mimika mengatakan bahwa potensi Pantai Arwana pada kampung Hiripau sangat baik untuk dikembangkan sebagai kampung wisata.

“Kami dari PYCH melihat potensi dan berusaha ingin membantu berdayakan masyarakat lokal. Berdayakan mereka, untuk menarik wisatawan untuk mengenal potensi alam dan budaya mereka,” kata Firsa

Firsa juga mengatakan bahwa dengan hadirnya kampung wisata ini tentunya dapat menaikkan ekonomi masyarakat setempat.

“Sebenarnya uang ada disana, kita peluang untuk UMKM mama-mama Kamoro juga. Anak-anak muda banyak disana idak harus jadi TKBM dan ngangur,” Sambungnya

Firsa berharap dinas terkait yakni, Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Pemuda Olahraga Kabupaten Mimika akan melihat potensi kampung wisata ini.

“Hari ini kita sudah bergerak. Tanpa uang dan ini swadaya teman-teman PYCH tanpa bantuan Pemda. Tapi kami di suport beberapa pihak untuk tenda, umbul-umbul, dan life fast jaket. Untuk itu saya menyampaikan terimakasih kepada Kavaleri, Danramil Miktim, SAR, dan pihak gereja,” ungkap Firsa

Disisi lain, Tomas Mapako selaku Tokoh Masyarakat Kampung Hiripau menyampaikan apresiasi kepada PYCH.

“Bangga sekali karena anak muda datang dan menyadarkan mereka bahwa disini bisa jadi tempat wisata. Sini hutan masih asri, kami punya ukiran dan anyaman, tapi kami tidak tau bagaimana mengembangkannya menjadi tempat wisata. Kami sedih karena hari ini kami sudah siap tapi, Kadisparbudpora juga staf tidak datang,” ungkap Tomas.

Tomas berharap setelah dilaunching, Pemda ataupun Dinas terkait dapat mengembangkan wisata ini karena ini merupakan salah satu aset berharga milik Mimika.

Setelah launching, tamu yang hadir diajak berkeliling melihat beberapa spot wisata menggunakan perahu bahkan membeli beragam seni anyaman dan ukiran juga makanan tradisional masyarakat setempat.

Bukan hanya itu saja, masyarakat juga diedukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta penyakit malaria dr. Leonardus Pardede, yang merupakan bagian dari IDI. (Yulia)