Di Timika Warga Mengeluhkan Surat Suara Habis,Berikut Alasannya

Tampak Salah Satu TPS di Mimika,Papua Tengah (Foto:Isak)

TIMIKA,(tambelopapua.com) Terdapat satu TPS di kelurahan pasar sentral Distrik Mimika Baru,dikeluhkan warga karena kehabisan surat suara sehingga beberapa warga yang ada tidak dapat mencoblos.

Salah seorang warga yang hendak mencoblos, sempat emosi lantara surat suara dinyatakan KPPS setempat telah habis surat suara sehingga tidak dilayani lagi.

Enggan menyebutkan nama,mengatakan kepada wartawan media ini, dirinya usai melakukan pekerjaannya sekitar pukul 12.00wit hendak mencoblos di jalan busiri ujung namun saat hendak melakukan pencoblosan surat suaranya sudah tidak tersedia.

“Saya mau coblos tapi malah di jawab sama ketua KPPSnya kalau surat suara sudah habis jadi tidak bisa mencoblos, lalu pas saya tanya dia kira-kira solusinya bagaimana, malah bilang banyak yang begitu langsung pulang, enak sekali di jawab, begitu sama petugasnya, ” Jelasnya , Rabu (14/2)

Mawar mengatakan juga kalau petugas KPPS sangat tidak ramah dalam melayani warga setempat,namun menunjukan sifat arogansi kepada warga.

“Saya bertanya tapi malah di jawab dengan judes sama saya, saya kan punya hak memilih harusnya sebagai ketua KPPS dia bisa melayani dengan baik dan menyampaikan bukan kaya begitu dengan cara yang kurang baik, malah sempat menjawab saya,

” Ini data belum diperbaharui lalu saya mengatakan itu bukan urusan saya harusnya tanggung jawab kk mereka tapi dia malah jawab saya kalau bukan urusan kk apalagi saya bukan urusan saya,”jawab sang ketua KPPS 025 dengan nada kurang baik, “jelasnya

TPS 025 dikatahui telah kehabisan surat suara karena hanya dibagi sekitar 270an surat suara namun surat suara tersebut sudah di berikan kepada warga RT sekitar, yang mana sesuai DPT tidak memiliki hak memilih di area tersebut.

Bahkan pengakuan dari seorang warga di TPS 025 surat suara diberikan sesuai dengan nama yang ada di data walaupun kepada orang yang bukan mempunyai nama dalam data tersebut.

“Kita ini kasih ikut data untuk warga disini jadi kalo dalam data laki-laki, kita kasih ke yang laki-laki kalo perempuan kita kasih ke perempuan, biar tidak pusing, ” pengakuan salah satu warga di sekitar.

Namun kejadian seperti ini banyak terjadi, tapi tidak dilaporkan kepada KPU ataupun Bawaslu dan terkesan membiarkan.(rayar)

You cannot copy content of this page