Kandang Ayam Di Tengah Pemukiman,Warga “RESAH” Banyak Timbulkan Lalat

Warga Yang Resah Tunjukan Lalat Karena Dampak Dari Kandang Ayam Ditengah Pemukiman Warga

TIMIKA| Dinas perternakan kabupaten Mimika dan Himpunan Pengusaha Ayam Timika diharapkan ambil langkah tegas terhadap pengusaha kandang ayam yang masih memiliki kandang ditengah kawasan pemukiman padat penduduk.

Beberapa Pemilik kandang ayam masih bertahan di tengah kota membuat keresahan di masyarakat pasalnya adanya kandang ayam tersebut membuat  lalat berserakan ke rumah sekitar warga.

Salah satu pemilik kandang ayam,yang letaknya di jalan cempaka putih atau budi utomo ujung sudah pernah di tegur warga atas dampaknya kandang ayam milikinya karena sudah banyak rumah penduduk terserang lalat dampak adanya kandang perternakan ayam.

“Pemilik usaha kadang ayam petelur panen uang,warga panen kawanan lalat pada lingkungan rumah mereka”ya tepat di katakan seperti itu.karena pemilik usaha ayam petelur tersebut malas tahu dengan adanya fenomena lalat menyarang rumah warga.

Hal tersebut sangat disesalkan warga, dimana akibat dari usaha ayam pedaging dan ayam petelur serta ternak lainnya di tanahnya, menimbulkan keresahan dan kerugian warga sekitar yang diantaranya tidak bisa menerima tamu di rumahnya, tidak dapat menggelar ibadah di rumah dengan mengundang banyak orang, karena banyaknya lalat berterbangan mulai dari teras rumah hingga dapur warga.

Upaya mandiri yang dilakukan warga saat ini hanya secara terus menerus membeli lem lalat hingga racun lalat yang di pasang di rumah masing-masing setiap harinya dengan uang pribadi terhadap sesuatu yang bukan menjadi urusan usaha warga sekitar.
Dikatakan warga sekitar, pemilik kandang tidak bertempat tinggal di area pemukiman tersebut hingga tidak merasakan langsung dampak ribuan lalat yang di timbulkan dari hasil usaha peternakan ayam tersebut.

Selain itu yang sangat diresahkan warga adalah masalah kesehatan warga di wilayah tersebut karena serbuan ribuan lalat yang masuk hingga ke dapur dan meja makan warga sekitar, dimana se ekor lalat dapat membawa penyakit dan dapat menempatkan larva lalat di makanan tanpa di ketahui.

Warga sangat mengharapkan solusi yang baik dari pemilik kandang maupun pemerintah daerah setempat melalui dinas peternakan dan kesehatan hewan untuk memberikan teguran keras dikarenakan kondisi tersebut sudah terjadi selama hampir tiga tahun belakangan ini.

Perihal keluhan warga setempat telah direspon Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mimika Martha, dimana warga di minta untuk membuat Surat pengaduan ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Dinas Lingkungan Hidup agar dapat di tindaklanjuti segera(rayar)







You cannot copy content of this page