Tambelopapua.com- Aser Koyamee Gobai, sebagai penanggung jawab mogok kerja sejak 01 Mei 2017 sampai saat ini, sedang berjuang bersama Perwakilan di timika, jayapura dan jakarta.
Bersama kuasa hukum Kantor LBH Papua dan Lokataru, sangat membatah sikap dari pengurus serikat lain yang mengatakan ribuan Mogok kerja anggota SP KEP SPSI, pekerja PT freeport indonesia, privatisasi, kontraktor dan sub kontraktor di kabupaten mimika apalagi sampai menyatakan akibat mogok kerja tidak sah atau mengundurkan diri. Senin, ( 30 Mei 2022).
Diketahui beberapa pernyataan yang di keluarkan oleh ketua serikat pekerja yang lain, yang di pantau di pemberitaan salah satu media online. Dalam sesi acara penandatanganan perjanjian kerja bersama (PKB) PT FI di kota Manado.
Aser Koyamee Gobai, membenarkan bahwa jumlah 8300 data keseluruhan awal 1 Mei 2017 korban dampak internal buruh atas kebijakan pemerintah dan perusahaan. dari jumlah 8300 kami bekerja keras telah melakukan pendataan ulang, pembaharuan surat kuasa secara resmi disampaikan kepada kami, waktu dekat kedepan kami akan umumkan serentak di timika, jayapura dan jakarta jumlah pekerja yang ikut mogok kerja sah. menjalani 61 bulan dari 01 Mei 2017 sampai memasuki tahun 2022.
Aser menegaskan “kita memahaminya apa yang disampaikan oleh fungsionaris serikat pekerja, mengunakan alat ukur dari mana dan sikapnya syarat dengan didampingkan hak dasar serikat pekerja sebagai anggota SP KEP SPSI unit kerja yang melakukan hak mogok kerja, kita semua mengetahui bahwa majelis hakim mahkamah agung republik indonesia mengakui putusan bukti mogok kerja disahkan oleh Pejabat Pemerintahan di daerah propinsi papua dan surat penegasan gubernur papuaā€¯, tegasnya.
Red.