Pangansari Utama Pelopor Pemberdayaan Ekonomi Peternak di Mimika

TAMBELOPAPUA.COM |Jakarta, PT Pangansari Utama (PSU) menjadi pelopor pemberdayaan ekonomi peternak di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, menyusul ditandatanganinya nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) penyerapan daging ayam potong lokal antara Pemkab Mimika dan PT Pangansari Utama di Jakarta, Jumat sore (03/03).

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob dan Presiden Direktur PT Pangansari Utama, Maghfur Lasah, yang disaksikan langsung sejumlah jajaran dari Pemkab Mimika dan jajaran Direksi PT Pangansari Utama.

Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob mengapresiasi MoU, yang diharapkan bisa segera diwujudkan di lapangan. Menurut Bupati, pihaknya bersama PT Pangansari Utama akan berkolaborasi memberdayakan dan meningkatkan ekonomi peternak di Kabupaten Mimika.

“Menjadi tugas bersama mensejahterakan peternak. Kami berterima kasih kepada Pangansari atas ditandatanganinya MoU ini dan diharapkan nantinya Pangansari bisa menyerap daging ayam dari para peternak.” kata Bupati.

Presiden Direktur PT Pangansari Utama, Maghfur Lasah mengatakan, MoU ini adalah komitmen dari Pangansari, yang tidak hanya mementingkan bisnis semata, tetapi ingin turut serta membangun Mimika melalui pemberdayaan peternak lokal.

Bagi Pangansari, pemberdayaan peternak lokal, tidak saja dilakukan hanya untuk mementingkan kuantitas, tetapi daging ayam lokal dari Mimika diarahkan memiliki standar kualitas sesuai kebutuhan Pangansari.

“Pangansari ingin berkontribusi nyata mendukung peningkatan ekonomi masyarakat lokal. Kami sangat berharap kerja sama ini juga bermanfaat bagi masyarakat lokal,” jelas Lasah.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Mimika, Sabelina Fitriani menjelaskan, pihaknya secepatnya menindaklanjuti kerja sama ini dengan mengurus berbagai persiapan guna memenuhi kebutuhan penyerapan daging ayam lokal oleh Pangansari. Penyiapan rumah potong dengan kapasitas dua ton per hari merupakan satu upaya untuk memenuhi kebutuhan Pangansari sebanyak 50 ton per bulan.

Sabelina mengaku, selama ini usaha peternak lokal sulit berkembang karena kalah bersaing dengan daging ayam dari luar Mimika. Peternak lokal memasarkan daging ayam pada hari-hari besar, seperti lebaran, natal pada saat kebutuhan daging ayam meningkat. Karena itu dengan dilakukannya MoU antara Pemkab Mimika dan PT Pangansari Utama, akan mampu mendorong petani untuk beternak secara kontinyu.

“Dengan adanya MoU ini, kita berharap petani bisa menangkap peluang, tidak saja beternak saat kebutuhan daging ayam meningkat seperti hari-hari besar agama, tetapi dilakukan terus-menerus karena pasarnya sudah jelas dan diserap oleh Pangansari,” kata Sabelina.

Sementara itu Wawan Sasongko, senior management PT Pangansari menyatakan bahwa pihaknya telah mengatur persiapan-persiapan teknis dengan Sabelina secara matang untuk mengimplementasikan kerjasama ini agar berjalan sesuai yang ditargetkan, “Melalui salah satu anak perusahaan Pangansari group, kami sudah merancang kerjasama ini dengan matang terkait penyerapan.

Pendampingan dan edukasi proses bagi peternak nantinya. Penyerapan ini akan digunakan sebagai material bahan baku bagi pelayanan PT Pangansari Utama sebagai catering & services yang melayani 22.000 karyawan Freeport di Tembagapura & Timika.

Di Timika kami telah menunjuk salah satu pimpinan Pangansari disana yaitu Ponchiano Casili sebagai pelaksana teknis dilapangan”. pungkas Wawan.

Seperti diketahui bahwa PT Pangansari Utama memiliki 10 perusahaan yang bergerak dibidang industri makanan termasuk PSU yang melayani berbagai pertambangan di Kalimantan, Sulawesi, NTT, Jababeka dan Papua. Di Papua sendiri PSU melayani catering & services untuk PT Freeport Indonesia, PT CSTS di kawasan LNG Bintuni dan PT Petrosea di Sorong. (END)

You cannot copy content of this page