Kasus Mata Katarak Meningkat,TNI Akan Bantu Sosialisasi Dan Gelar Bakti Kesehatan.

Ket.Foto Suasana Konferensi Pers Wakil Presiden Dan Panglima TNI Di Mimika Usai Kegiatan Bakti Sosial Di RSUD Mimika. Papua,Tengah.12 Juli 2023

MIMIKA,| Panglima TNI Marsekal Yudo Margono, Saat Mendamping Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Saat Konferensi Pers Bersama Para Awak Media Di Timika,Papua Tengah.

Usai Wakil Presiden Meninjau (Baksos) Bakti Sosial Kepada Ribuan Pasien Yang Menjalani Operasi Gratis Katarak dan Bibir Sumbing Di RSUD Kabupaten Mimika.

Panglima TNI Marsekal TNI AL Yudo Margono, Kepada Awak Media Mengatakan, Kedepannya.

TNI di Papua kedepannya akan membantu guna mensosialisasikan terkait penyakit katarak, pada berbagai pelosok kampung dan kabupaten yang ada di Papua. Guna menekan angka tingkat kasus mata katarak di Papua khususnya warga masyarakat di Papua.

Minggu depan TNI akan melakukan operasi bakti kesehatan,secara masif di Papua, karena kita memiliki sarana prasaran dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan.

” Hari ini seperti yang tadi kita sudah lihat bersama, bakti sosial. kepada Warga Papua yang mengalami sakit mata katarak dan bibir sumbing, kedepannya kita akan lakukan hal yang sama yakni kegiatan bakti kesehatan “.

Kita tau bahwa kasus penyakit katarak ini banyak terkena warga masyarakat, sehingga sosialisasi kita akan tingkatkan mulai dari kampung, distrik hingga kota yang ada di Papua.

Ketua Umum (Ketum) Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Letjen TNI (Purn) DR (HC) Doni Monardo. Mengatakan tingkat penyakit mata kataraks di Papua juga tinggi, sehingga kegiatan ini membutuhkan sumber daya yang sangat besar. Kami berharap kedepannya

Kolaborasi yakni dari (PPAD) persatuan Purnawirawan Angkatan Darat, Dengan semua pihak maupun dokter dari luar Papua. sehingga kita bisa menjangkau seluruh wilayah di Papua. Baik kasus kesehatan katarak, bibir sumbing, maupun kasus kesehatan lainya.

Ketua Umum PPAD, Letjen TNI (Purn) Dr. (H.C.) Doni Monardo, menyampaikan bahwa bakti sosial ini berangkat dari kondisi masyarakat Papua, di antaranya banyak masyarakat yang menderita katarak.

“Diduga karena asap dapur di dalam honai, rumah tradisional masyarakat Papua tidak berjendela dan hanya memiliki satu pintu, mengakibatkan iritasi dan berujung katarak. Mulai dari hanya satu titik hingga memenuhi seluruh lensa mata dan mengakibatkan kehilangan daya lihat” papar Doni.

Pewarta : Rayar
Editor : Mwr

You cannot copy content of this page