Ketua DPD KNPI Kab.Mimika Awen Magai(Foto/Istimewa)1
TIMIKA,(tambelopapua.com) Ketua DPD KNPI kabupaten Mimika Awen Magai angkat bicara terikait proses pleno tingkat kabupaten yang kian molor karena dinilai banyak lakukan skors selama masa pleno.
Hal itu disampaikan Awen ketika bertemu wartawan media ini,awen menilai KPU Mimika terlalu banyak mengunakan waktu skors yang bisa menjadi manuver hangat bagi oknum PPD nakal menghilangkan banyak suara masyarakat,lanjut dikatakan anak muda kwamki narama itu.
“KPU Mimika jangan terlalu banyak berikan waktu skors kepada PPD, semakin dihormati semakin jadi-jadian PPD, mereka (PPD) memperlambat semua proses pemilihan umum pemilu yang di tentukan jadwal oleh KPU, kalau ada oknum PPD yang sengaja memperlambat proses Pleno, KPU harus tegas dan mampu mengambil kebijakan khusus untuk kelancaran pemilu
Jangan hanya tahu skors, diluar sini situasi masyarakat tidak baik-baik saja.Tegas Awen
Menurut Awen Magau proses rekapitulasi tingkat PPS ke PPD, setelah selesai namun rekapitulasi PPD tidak pernah berikan salinan D1 kepada saksi partai polotik.
“saya setelah konfirmasi ke beberapa saksi di Distrik yang sudah pleno kebanyakan kecewa dengan sikap PPD terkait denga perolehan suara D1, hampir rata-rata PPD yang sudah lakukan pleno tidak memberikan D1 kepada saksi sampai dengan mau berlangsung pleno, tingkat Kabupaten”.
Hal tersebut dikatakan awen merupakan bentuk menutup ruang demokrasi terhadap suara masyarakat di lapangan.
“Ini sudah sangat mengecewakan banyak pihak dan bungkamkan demokrasi suara masyarakat dari lapangan dan ini banyak PPD nakal bisa bermain Money Politick, saya sangat memprihatinkan suara hati dari masyarakat yang diperjual belikan oleh penyelenggara tingkat Distrik”kata awen
Menurut ketua KNPI Mimika, saksi 18 Partai Politik harus melakukan keberatan ke KPU Dan Bawaslu Mimika, ataupun ke Gakkumdu karena saat rekapitulasi Distrik PPD hampir semua Dapil atau 18 Distrik tidak memberikan salinan D1 setelah rekapitulasi tingkat Distrik, kepada setiap saksi partai politik di setiap Distrik.
Lanjut awen magai.Hal ini membuat kecurigaan besar terhadap saksi partai politik di setiap distrik, karena perubahan salinan D1 langsung diperlihatkan kepada saksi di Pleno Kabupaten dan banyak suara bakal caleg yang hilang setelah Pleno Kabupaten. Ungkatnya
“Kejadian pada distrik Jila sama masalah,distrik Alama sama masalah dan hari ini Distrik Kwamki Narama pun juga mengalami keributan, hal ini perlu kita menjaga bersama karena suara dari masyarakat”.
Lanjut awen sebagai pemuda dirinya mengajak agar kaum intelektual anak muda di Timika,menghindarai money politik dimana kepercayaan masyarakat perlu di hormati.tutupnya (rayar)