news  

Pangdam Cenderawasih Akibat Aksi KKB Tahun 2023 Sebanyak 61 Orang Telah Meninggal Dunia

Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan(Foto/Dok Video Puspen TNI Conferensi Pers)

TIMIKA|Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan dalam konferensi Pers di Jakarta, terkait kekerasan yang dilakukan oknum Prajurit TNI Yonif Raider 300/Brata Wijaya Kodam III Siliwangi terhadap warga sipil di kabupaten puncak, Papua Tengah.(25/03/2024)

Dalam konferensi pers tersebut Pangdam Cenderawasih Izak Pangemanan mengatakan, selama tahun 2023 hingga 2024 aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB), telah banyak dilakukan dan menelan korban baik prajurit TNI Polri dan masyarakat sipil hingga pembakaran gedung pemerintahan, sekolah, dan puskesmas.ungkap Pangdam

Selama tahun 2023 aksi (KKB) mengakibatkan korban meninggal akibat KKB berjumlah 61 orang yakni Prajurit TNI sebanyak 26 orang Anggota Polri 3 orang dan masyarakat sipil yang bekerja sebagai tenaga konstruksi pembangunan gedung sekolah dan puskesmas sebanyak 32 orang.

Sebanyak 4 unit sekolah dibakar dan 1 unit puskesmas di pedalaman Papua, saat ini menurut pangdam, pos prajurit TNI sudah di jadikan sekolah dan pos pengobatan karena tidak ada tenaga guru dan tenaga kesehatan yang bersedia bertugas di daerah pedalaman Papua.

“Prajurit kami yang bertugas di pedalaman saat ini menjadi guru dan tenaga medis melayani masyarakat Papua dipedalaman”.

“Pos prajurit sudah di jadikan sekolah dan puskesmas,karena guru dan tenaga medis tidak berani lagi naik ke pedalaman Papua”.ungkap Pangdam Cenderawasih Izak Pangemanan

“Satu unit puskesmas juga dibakar oleh KKB Papua,sehingga pos prajurit dijadikan tempat berobat melayani masyarakat dengan alat seadanya”.

Lanjut Pangdam Cenderawasih,pada tahun 2024 sebanyak 7 orang menjadi korban oleh kelompok kriminal bersenjata yakni 2 prajurit TNI,3 Orang Polisi dan 2 orang warga sipil dan 7 kantor pemerintahan juga ikut di bakar.tegas Pangdam

“Ini yang menjadi tantangan bagi kami saat ini,dalam menangani setiap permasalahan di Papua. Beberapa hari lalu viral video kekerasa yang dilakukan oknum prajurit TNI kami sangat menyayangkan dan ini tidak boleh terjadi dalam upaya kami menyelesaikan permasalahan di Papua dengan cara yang benar namun ada prajurit yang melakukan hal ini. Ini sangat di sayangkan,ini melanggar hukum”.

Menurut Pangdam Cenderawasih,TNI tidak pernah menerapkan cara cara kekerasan,justru dengan cara pendekatan kepercayaan dengan masyarakat dan membangun hubungan baik dengan masyarakat.(*)

You cannot copy content of this page